PT Kurnia Jaya Realty, sebuah konsorsium dari lima perusahaan
pengembang, tengah mengerjakan pembangunan proyek properti terpadu
bertajuk Benhil Central di atas area seluas 1,8 hektar. Nilai investasi
sekitar Rp 1 triliun.
Benhil Central merupakan wajah baru dari Pasar Regional Bendungan Hilir (Benhil) yang masuk dalam program peremajaan PD Pasar Jaya. Selain Pasar Benhil, yang akan diremajakan adalah Pasar Pramuka dan Pasar Blora. Ketiganya berada di wilayah Jakarta Pusat.
Menurut Andreas Tjong, Marketing Manager Kurnia Jaya Realty, Benhil Central dirancang sebagai superblock yang menghimpun beragam jenis properti, mulai dari ruang ritel strata (trade center), dua hotel berklasifikasi bintang 5 dan 4, perkantoran, dan apartemen.
"Kami bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya dengan skema bangun-guna-serah (built-operate-transfer) selama 20 tahun," ujar Andreas kepada Kompas.com, Sabtu (5/10/2013).
Benhil Central, lanjut Andreas, dijadikan sebagai transit oriented development. Pusat bisnis ini merupakan salah satu titik pertemuan MRT Jakarta. Oleh karena itu, di bagian basement bangunan terdapat area transit MRT.
"Jadi, warga yang akan berbelanja ataupun bekerja di perkantoran sekitar Benhil Central bisa transit di sini," imbuh Andreas.
Konstruksi Benhil Central terbagi atas beberapa tahapan. Tahap I, sebanyak 385 unit apartemen dalam satu menara bangunan tengah dikerjakan. Harga perdana terendah yang ditawarkan kepada publik sekitar Rp 1,4 miliar per unit. Dari unit sebanyak itu, telah terjual sekitar 85 persen. Kurnia Jaya Realty berencana melakukan serah terima apartemen pada 2015 mendatang.
Sementara itu, ruang ritelnya masuk dalam pengembangan tahap II. Terdapat 1.500 kios yang terbagi dalam 9 zona, seperti jasa dan perdagangan di lantai 1, perhiasan, jam, optik di lantai 2, fashion di lantai 3-5, elektronik, telekomunikasi dan IT di lantai 7-8, serta jasa lainnya di lantai 9.
Kios-kios berukuran 7,1 meter persegi dalam pusat perdagangan ini ditawarkan dengan kisaran harga antara Rp 529,6 juta dan Rp 2,1 miliar. Pusat perdagangan ditargetkan beroperasi pada 2017 mendatang.
Tahap akhir pembangunan adalah perkantoran dan hotel dalam satu bangunan gedung dengan 36 lantai. Seperti apartemennya, kedua fungsi properti ini juga menyasar segmen pasar menengah atas. Perkantorannya merupakan perkantoran sewa. Besaran biaya sewa per meter perseginya tengah dihitung.
Untuk properti akomodasi, Kurnia Jaya Realty telah menunjuk Grup Intercontinental sebagai pengelola. Jaringan hotel internasional ini membawa brand Indigo untuk hotel berkelas bintang 5 dan Holiday Inn untuk kelas hotel di bawahnya.
"Kami menargetkan keseluruhan proyek selesai dan beroperasi pada 2018 mendatang," ujarnya.
Benhil Central merupakan wajah baru dari Pasar Regional Bendungan Hilir (Benhil) yang masuk dalam program peremajaan PD Pasar Jaya. Selain Pasar Benhil, yang akan diremajakan adalah Pasar Pramuka dan Pasar Blora. Ketiganya berada di wilayah Jakarta Pusat.
Menurut Andreas Tjong, Marketing Manager Kurnia Jaya Realty, Benhil Central dirancang sebagai superblock yang menghimpun beragam jenis properti, mulai dari ruang ritel strata (trade center), dua hotel berklasifikasi bintang 5 dan 4, perkantoran, dan apartemen.
"Kami bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya dengan skema bangun-guna-serah (built-operate-transfer) selama 20 tahun," ujar Andreas kepada Kompas.com, Sabtu (5/10/2013).
Benhil Central, lanjut Andreas, dijadikan sebagai transit oriented development. Pusat bisnis ini merupakan salah satu titik pertemuan MRT Jakarta. Oleh karena itu, di bagian basement bangunan terdapat area transit MRT.
"Jadi, warga yang akan berbelanja ataupun bekerja di perkantoran sekitar Benhil Central bisa transit di sini," imbuh Andreas.
Konstruksi Benhil Central terbagi atas beberapa tahapan. Tahap I, sebanyak 385 unit apartemen dalam satu menara bangunan tengah dikerjakan. Harga perdana terendah yang ditawarkan kepada publik sekitar Rp 1,4 miliar per unit. Dari unit sebanyak itu, telah terjual sekitar 85 persen. Kurnia Jaya Realty berencana melakukan serah terima apartemen pada 2015 mendatang.
Sementara itu, ruang ritelnya masuk dalam pengembangan tahap II. Terdapat 1.500 kios yang terbagi dalam 9 zona, seperti jasa dan perdagangan di lantai 1, perhiasan, jam, optik di lantai 2, fashion di lantai 3-5, elektronik, telekomunikasi dan IT di lantai 7-8, serta jasa lainnya di lantai 9.
Kios-kios berukuran 7,1 meter persegi dalam pusat perdagangan ini ditawarkan dengan kisaran harga antara Rp 529,6 juta dan Rp 2,1 miliar. Pusat perdagangan ditargetkan beroperasi pada 2017 mendatang.
Tahap akhir pembangunan adalah perkantoran dan hotel dalam satu bangunan gedung dengan 36 lantai. Seperti apartemennya, kedua fungsi properti ini juga menyasar segmen pasar menengah atas. Perkantorannya merupakan perkantoran sewa. Besaran biaya sewa per meter perseginya tengah dihitung.
Untuk properti akomodasi, Kurnia Jaya Realty telah menunjuk Grup Intercontinental sebagai pengelola. Jaringan hotel internasional ini membawa brand Indigo untuk hotel berkelas bintang 5 dan Holiday Inn untuk kelas hotel di bawahnya.
"Kami menargetkan keseluruhan proyek selesai dan beroperasi pada 2018 mendatang," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar