Rabu, 29 Juli 2015
Minggu, 26 Juli 2015
10 Kelebihan Benhil Central
1. Lokasi yang strategis; terletak di kawasan segitiga emas ibukota di Jl. Jendral Sudirman, lokasi telah terbukti menjadi hal terpenting dalam kesuksesan suatu properti, dan akan selalu menjadi hal terpenting dalam melakukan investasi di properti.
2. Konsep development yang lengkap. Benhil Central dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang membuat trade center ini menarik untuk dikunjungi berbagai kalangan. Diantaranya; F&B lifestyle akan menarik jutaan karyawan
yang bekerja di sepanjang Jl. Jendral Sudirman dan Jl. M.H. Thamrin, dua hotel berbintang akan memudahkan pengunjung trade center dari berbagai kota di Indonesia dan negara-negara tetangga.
3. Konsep zoning yang rapi dan teratur. Para pengunjung akan mudah mengakses tujuan pembeliannya dengan konsep zoning per lantai, dan koridor luas yang teratur. Pengaturan ini membuat para pedagang akan mudah didatangi para pembeli.
4. Pendistribusian traffic yang baik. Benhil Central Trade Center memiliki 2 pintu utama, 3 zona eskalator, 3 zona tangga, 4 lift penumpang dan barang yang menjangkau tiap lantai, dan 5 jembatan penghubung f&b lifestyle
dengan trade center. Masing-masing fasilitas tersebut didesain dengan khusus sehingga distribusi pengunjung akan merata di keseluruhan area trade center.
5. Koridor – koridor yang luas. Tidak seperti banyak trade center lain pengunjung akan lebih nyaman berjalan di koridor luas, dingin dan nyaman untuk memilih barang dagangan yang tersedia. Selain itu, tiap lantai juga
memiliki area pameran/bazar yang dapat dimanfaatkan para penyewa kios.
6. Benhil Central memiliki banyak alternatif berbagai transportasi umum. Terletak di jalan utama, pengunjung dapat datang menggunakan sarana bus umum, busway, dan nantinya MRT. Benhil Central menjadi salah satu pintu
pemberhentian rute MRT dan dilalui berbagai kendaraan umum ke segala penjuru Jakarta.
7. Sarana parkir mobil yang luas dan nyaman, terhubung untuk keseluruhan development.
8. Design Inovatif. Jerde Partnership sebagai lead architect dari Benhil Central, menciptakan konsep yang inovatif, penggabungan berbagai fungsi
komersial dari Benhil Central. Design ini akan menjadikan Benhil Central sebagai ikon baru dengan daya tarik tersendiri di Kota Jakarta.
9. Didukung oleh pedagang yang sudah lebih dahulu ada dan telah dikenal sejak lama sebagai pusat perdagangan. Pasar Benhil sudah terkenal sejak lebih dari 50 tahun yang lalu sebagai pusat perdagangan di tengah kota. Para pedagang yang ada sekarang juga akan turut meramaikan Benhil Central, dengan penataan dan pengaturan modern, akan menjamin suksesnya
Benhil Central Trade Center.
10. Investasi menguntungkan. Penawaran yang diberikan saat ini merupakan kesempatan yang baik bagi para investor. Dimana, masih dengan harga perdana, pembeli akan menikmati
Label:
Emas,
Fasilitas,
Ibukota,
Ikon,
Investasi,
Jendral Sudirman,
Lokasi,
Pasar,
Properti,
Property,
Segitiga,
Strategis,
Thamrin,
Trade Center,
Transportasi,
Umum
Jumat, 24 Juli 2015
Benhil Central Wajah Baru Pasar Benhil
PT Kurnia Jaya Realty, sebuah konsorsium dari lima perusahaan
pengembang, tengah mengerjakan pembangunan proyek properti terpadu
bertajuk Benhil Central di atas area seluas 1,8 hektar. Nilai investasi
sekitar Rp 1 triliun.
Benhil Central merupakan wajah baru dari Pasar Regional Bendungan Hilir (Benhil) yang masuk dalam program peremajaan PD Pasar Jaya. Selain Pasar Benhil, yang akan diremajakan adalah Pasar Pramuka dan Pasar Blora. Ketiganya berada di wilayah Jakarta Pusat.
Menurut Andreas Tjong, Marketing Manager Kurnia Jaya Realty, Benhil Central dirancang sebagai superblock yang menghimpun beragam jenis properti, mulai dari ruang ritel strata (trade center), dua hotel berklasifikasi bintang 5 dan 4, perkantoran, dan apartemen.
"Kami bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya dengan skema bangun-guna-serah (built-operate-transfer) selama 20 tahun," ujar Andreas kepada Kompas.com, Sabtu (5/10/2013).
Benhil Central, lanjut Andreas, dijadikan sebagai transit oriented development. Pusat bisnis ini merupakan salah satu titik pertemuan MRT Jakarta. Oleh karena itu, di bagian basement bangunan terdapat area transit MRT.
"Jadi, warga yang akan berbelanja ataupun bekerja di perkantoran sekitar Benhil Central bisa transit di sini," imbuh Andreas.
Konstruksi Benhil Central terbagi atas beberapa tahapan. Tahap I, sebanyak 385 unit apartemen dalam satu menara bangunan tengah dikerjakan. Harga perdana terendah yang ditawarkan kepada publik sekitar Rp 1,4 miliar per unit. Dari unit sebanyak itu, telah terjual sekitar 85 persen. Kurnia Jaya Realty berencana melakukan serah terima apartemen pada 2015 mendatang.
Sementara itu, ruang ritelnya masuk dalam pengembangan tahap II. Terdapat 1.500 kios yang terbagi dalam 9 zona, seperti jasa dan perdagangan di lantai 1, perhiasan, jam, optik di lantai 2, fashion di lantai 3-5, elektronik, telekomunikasi dan IT di lantai 7-8, serta jasa lainnya di lantai 9.
Kios-kios berukuran 7,1 meter persegi dalam pusat perdagangan ini ditawarkan dengan kisaran harga antara Rp 529,6 juta dan Rp 2,1 miliar. Pusat perdagangan ditargetkan beroperasi pada 2017 mendatang.
Tahap akhir pembangunan adalah perkantoran dan hotel dalam satu bangunan gedung dengan 36 lantai. Seperti apartemennya, kedua fungsi properti ini juga menyasar segmen pasar menengah atas. Perkantorannya merupakan perkantoran sewa. Besaran biaya sewa per meter perseginya tengah dihitung.
Untuk properti akomodasi, Kurnia Jaya Realty telah menunjuk Grup Intercontinental sebagai pengelola. Jaringan hotel internasional ini membawa brand Indigo untuk hotel berkelas bintang 5 dan Holiday Inn untuk kelas hotel di bawahnya.
"Kami menargetkan keseluruhan proyek selesai dan beroperasi pada 2018 mendatang," ujarnya.
Benhil Central merupakan wajah baru dari Pasar Regional Bendungan Hilir (Benhil) yang masuk dalam program peremajaan PD Pasar Jaya. Selain Pasar Benhil, yang akan diremajakan adalah Pasar Pramuka dan Pasar Blora. Ketiganya berada di wilayah Jakarta Pusat.
Menurut Andreas Tjong, Marketing Manager Kurnia Jaya Realty, Benhil Central dirancang sebagai superblock yang menghimpun beragam jenis properti, mulai dari ruang ritel strata (trade center), dua hotel berklasifikasi bintang 5 dan 4, perkantoran, dan apartemen.
"Kami bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya dengan skema bangun-guna-serah (built-operate-transfer) selama 20 tahun," ujar Andreas kepada Kompas.com, Sabtu (5/10/2013).
Benhil Central, lanjut Andreas, dijadikan sebagai transit oriented development. Pusat bisnis ini merupakan salah satu titik pertemuan MRT Jakarta. Oleh karena itu, di bagian basement bangunan terdapat area transit MRT.
"Jadi, warga yang akan berbelanja ataupun bekerja di perkantoran sekitar Benhil Central bisa transit di sini," imbuh Andreas.
Konstruksi Benhil Central terbagi atas beberapa tahapan. Tahap I, sebanyak 385 unit apartemen dalam satu menara bangunan tengah dikerjakan. Harga perdana terendah yang ditawarkan kepada publik sekitar Rp 1,4 miliar per unit. Dari unit sebanyak itu, telah terjual sekitar 85 persen. Kurnia Jaya Realty berencana melakukan serah terima apartemen pada 2015 mendatang.
Sementara itu, ruang ritelnya masuk dalam pengembangan tahap II. Terdapat 1.500 kios yang terbagi dalam 9 zona, seperti jasa dan perdagangan di lantai 1, perhiasan, jam, optik di lantai 2, fashion di lantai 3-5, elektronik, telekomunikasi dan IT di lantai 7-8, serta jasa lainnya di lantai 9.
Kios-kios berukuran 7,1 meter persegi dalam pusat perdagangan ini ditawarkan dengan kisaran harga antara Rp 529,6 juta dan Rp 2,1 miliar. Pusat perdagangan ditargetkan beroperasi pada 2017 mendatang.
Tahap akhir pembangunan adalah perkantoran dan hotel dalam satu bangunan gedung dengan 36 lantai. Seperti apartemennya, kedua fungsi properti ini juga menyasar segmen pasar menengah atas. Perkantorannya merupakan perkantoran sewa. Besaran biaya sewa per meter perseginya tengah dihitung.
Untuk properti akomodasi, Kurnia Jaya Realty telah menunjuk Grup Intercontinental sebagai pengelola. Jaringan hotel internasional ini membawa brand Indigo untuk hotel berkelas bintang 5 dan Holiday Inn untuk kelas hotel di bawahnya.
"Kami menargetkan keseluruhan proyek selesai dan beroperasi pada 2018 mendatang," ujarnya.
Sky Bridge Terbesar dan Eskalator Terpanjang
Kamis, 23 Juli 2015
Mass Rapid Transportation (MRT)
Kota Jakarta telah berkembang dengan
sangat pesat, sehingga orang-orang, terutama mereka yang tergolong dalam
pekerja produktif, harus tinggal diluar kota. Setiap hari, lebih dari 4
juta penglaju dari daerah-daerah disekitar DKI Jakarta (Jabodetabek)
keluar dan masuk wilayah ibukota tersebut. Kecenderungan perluasan kota
Jakarta-Jabodetabek yang begitu tinggi dan kurang terkontrol secara
signifikan meningkatkan biaya transportasi, mengurangi tingkat mobilitas
dan menurunkan kualitas hidup.
Sebagai
megapolitan yang terus tumbuh, isu transportasi menjadi masalah yang
tidak terelakkan. Diperkirakan bahwa pada tahun 2020, tanpa adanya
terobosan berarti dalam sistem transportasi, Jakarta akan terbelenggu
kemacetan luar biasa yang menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp 65
miliar. Saat ini, moda transportasi publik yang ada di Jakarta
didominasi oleh kendaraan pribadi, dan hanya menyisakan 2% saja bagi
transportasi berbasis rel.
Pertumbuhan
kota Jakarta yang tidak terkendali ini juga telah menyebabkan habisnya
persediaan lahan di Jakarta yang sebagian besar berwujud pemukiman dan
gedung-gedung berlantai rendah. Sebagai dampak dari fenomena
pertumbuhan ini, saat ini Jakarta tidak memiliki cukup ruang untuk
pembangunan di masa depan. Untuk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial yang berkelanjutan, salah
satu cara yang paling masuk akal adalah dengan menyusun secara seksama
rencana Integrasi dengan kawasan sekitar proyek MRT
Jakarta, serta peremajaan kawasan urban secara komprehensif. Inisiatif
peremajaan kota ini harus dapat secara efektif memadukan antara tata
guna lahan yang cerdas dengan pengembangan jaringan transportasi
massal.
Langganan:
Postingan (Atom)